Makalah Matematika Statistika

DATA TINGGI BADAN SISWA
No.
Nama
Tinggi Badan
1.
Achmad Bukhori
159
2.
Anesia Alamsyah
163
3.
Ayu Kusuma Dewi
151
4.
Baharudin Yusuf
161
5.
Benny Ananta
157
6.
Cantik Safitri
159
7.
Caca Hendrik
159
8.
Denny Sugito
162
9.
Dimas Anggara
157
10.
Deva Ekada
164
11.
Danita Dhanis
152
12.
Endang Maharani
166
13.
Fenita Rose
165
14.
Hendra Saputra
162
15.
Heri Susilo
171
16.
Ina Septiana
156
17.
Lina Siaputri
155
18.
Muhammad Yusuf
167
19.
Muhammad Zakky
161
20.
Nia Ramadhani
168
21.
Novialia
153
22.
Panji To
160
23.
Putri Ayu
167
24.
Qweera Tata
158
25.
Ratu Imada
168
26.
Rendy Pangalila
162
27.
Reno Bastian
170
28.
Rinto
159
29.
Sakuntala
156
30.
Saputra Agung
157
31.
Shinta Devi
154
32.
Tutik Sulistyo
167
33.
Tyo Agustinus
166
34.
Una
155
35.
Vetty Fatimah
161
36.
Vamala Bulan
168
37.
Yahona Lin
158
38.
Yuwana Galuh
169
39.
Zumbala fredy
159
40.
Zynaly Tan
160

1.     PENGUMPULAN DATA
Macam-macam cara pengumpulan data, antara lain :
a.    Penelitian lapangan (pengamatan langsung) atau observasi.
Pengumpulan data dilakukan langsung mengadakan penelitian ke lapangan atau laboratorium terhadap suatu objek penelitian.
b.    Wawancara (interview).
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada objek atau kepada orang yang mengetahui persoalan objek.

2.    PENYAJIAN DATA
a.    Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah dalam membuat distribusi frekuensi :
1.    Menentukan Range/Jangkauan
2.    Menentukan banyaknya kelas, dengan rumus : k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 40
  = 1 + 5,29
  = 6,29
3.    Menentukan interval kelas dengan menggunakan aturan : t =
t =
  = 3,17 (3)
4.    Menentukan batas bawah dan batas atas kelas I dst












Ø  Menyusun Daftar Distribusi Frekuensi
Tinggi Badan (x)
Turus
Frekuensi (f)
151 – 153
III
3
154 – 156
IIII
5
157 – 159
IIII IIII
10
160 – 162
IIII III
8
163 – 165
III
3
166 – 168
IIII III
8
169 - 171
III
3
40

Ø  Menyusun Daftar Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tinggi Badan (x)
Frekuensi (f)
Tepi atas
(U)
Tepi bawah (L)
fk

fk
151 – 153
3
153 + 0,5 = 153,5
151 - 0,5 = 150,5
3
40
154 – 156
5
156 + 0,5 = 156,5
154 – 0,5 = 153,3
8
37
157 – 159
10
159 + 0,5 = 159,5
157 – 0,5 = 156,5
18
29
160 – 162
8
162 + 0,5 = 162,5
160 – 0,5 = 159,5
26
26
163 – 165
3
163 + 0,5 = 163,5
163 – 0,5 = 162,5
29
18
166 – 168
8
166 + 0,5 = 166,5
166 – 0,5 = 165,5
37
8
169 - 171
3
171 + 0,5 = 171,5
169 – 0,5 = 168,5
40
3
40









Tinggi Badan (x)
Frekuensi kumulatif
Frekuensi kumulatif relatif (%)
(fk≤)
(fk≥)
(fkR≤)
(fkR≥)
151 – 153
3
40
7,5%
100%
154 – 156
8
37
20%
92,5%
157 – 159
18
29
45%
72.5%
160 – 162
26
26
65%
65%
163 – 165
29
18
72,5%
45%
166 – 168
37
8
92,5%
20%
169 - 171
40
3
100%
7,5%

Gambar atau Diagram
1.    Histogram
Histogram adalah diagram yang berupa batang-batang atau persegipanjang-persegipanjang tegak yang saling berimpit. Lebar persegipanjang sebanding dengan lebar kelas dan tinggi persegipanjang sebanding dengan besar frekuensi kelas interval masing-masing. Dari tabel distribusi frekuensi data kelompok tadi, dapat dibuat diagram Histogram seperti di bawah :



















2.    Poligon Frekuensi
Poligram frekuensi adalah garis patah-patah yang menghubungkan titik tengah – titik tengah sisi atas histogramDari tabel distribusi frekuensi data kelompok tadi, dapat dibuat diagram Histogram seperti di bawah :











3.    Ogief Positif dan Ogief Negatif
Ogief adalah grafik yang digambarkan dalam bentuk table distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, grafiknya berupa ogive positif, sedangkan untuk data yang disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, grafiknya berupa ogive negatif.
Dari tabel di atas, dapat digambarkan ogive seperti pada diagram berikut :


3. PENGOLOHAN DATA
     A. UKURAN TENDENSI SENTRAL (UKURAN PEMUSATAN)
        1. Rata – rata (Mean)
a. Cara Langsung
Proses penghitungan rata-rata dengan menggunakan titik tengah dibantu dengan      menggunakan tabel di bawah ini :
Tinggi Badan
Titik Tengah (xi)
Frekuensi (fi)
fixi
151 – 153
152
3
456
154 – 156
155
5
775
157 – 159
158
10
1580
160 – 162
161
8
1288
163 – 165
164
3
492
166 – 168
167
8
1336
169 - 171
170
3
510
40
6437
  Dengan begitu dapat kita hitung rata-rata data berkelompok sebagai berikut :

x =  
                    = 160, 925



             




b.    Cara Rataan Sementara
Sebelum menghitung rata-rata data berkelompok menggunakan simpangan rata-rata sementara, kita terlebih dahulu menetapkan rata-rata sementaranya. Misalkan rata-rata sementara yang kita tetapkan adalah 160. Selanjutnya kita bisa membuat tabel penghitungan sebagai berikut :
Tinggi Badan
Titik Tengah (xi)
Frekuensi (fi)
di = xi - 160
fidi
151 – 153
152
3
-8
-24
154 – 156
155
5
-5
-25
157 – 159
158
10
-2
-20
160 – 162
161
8
1
8
163 – 165
164
3
4
12
166 – 168
167
8
7
56
169 - 171
170
3
10
30
40

37
  
  Hasil rata-rata hitungan menggunakan simpangan rata-rata adalah

x = x +  160 +  = 160 + 0,925
                                             = 160, 925







c.    Metode Coding
Sama dengan menggunakan simpangan rata-rata sementara, sebelum menghitung rata-rata dengan metode coding, kita juga harus menetapkan rata-rata sementara. Namun rata-rata sementara yang kita tetapkan harus sama dengan salah satu nilai tengah salah satu kelas interval.
Tinggi Badan
Titik Tengah(xi)
Frekuensi (fi)
Step-deviasi
(u = )
Fu
151 – 153
152
3
-3
-9
154 – 156
155
5
-2
-10
157 – 159
158
10
-1
-10
160 – 162
161
8
0
0
163 – 165
164
3
1
3
166 – 168
167
8
2
16
169 - 171
170
3
3
9
40

-1
   Keterangan :
   A =         = 161
   C = 153,5 – 150,3 = 3
             Hasil rata-rata hitungan menggunakan simpangan rata-rata adalah

X = A + c .
   = 161 + 3 .
   = 161 + (-0,075)
   = 160,925












Jadi, dengan menggunakan cara langsung, cara rataan sementara, dan metode coding diperoleh Rata-rata (Mean) yang sama yaitu 160,925



            2. Modus data kelompok :
Untuk menentukan modus data berkelompok ada beberapa cara pendekatan, anatara lain :
-       Modus Distribusi Frekuensi
Tinggi Badan (cm)
Frekuensi
151
1
152
1
153
1
154
1
155
2
156
2
157
3
158
2
159
5
160
2
161
3
162
3
163
1
164
1
165
1
166
2
167
3
168
3
169
1
170
1
171
                1




1.    Modus besar, yaitu nilai titik tengah kelas interval yang memiliki frekuensi terbanyak. Kelas interval yang memiliki frekuensi terbanyak disebut kelas modus. Pendekatan ini jarang digunakan sebab penyimpangannya terlalu besar.

2.    Dengan menggunakan rumus yang diperoleh dari histogram.

Modus (Mo) = LO +  . i




Keterangan  :
LO                           = Tepi bawah kelas modus
i                      = Interval kelas = lebar kelas
d1                            = Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2                  = Selisih frekuensi modus dengan frekuensi kelas sesudahnya


                  Dari data di atas tadi, didapatkan Modus berikut :
    Modus ( Mo) = LO +  . i
                          = 156,5 +  . 3
                          = 156,5 +  . 3
                          = 156,5 +  
                  =
                  = 158,64cm (159 cm)

Jadi, dengan menggunakan cara tersebut diperoleh Nilai yang sering mucul  (Modus) yaitu 159 cm.
3.  Median data kelompok
Median (Md) = L +  . i
Keterangan :
Md                = Median
L                    = Batas bawah median
n                    = Jumlah data
fk                   = Frekuensi data pada kelas median
i                     = Panjang interval kelas

Sebelum menggunakan rumus di atas, terlebih dahulu di buat tabel untuk menghitung frekensi kumulatif data. Tabelnya adalah sebagai berikut :
Tinggi Badan (cm)
Frekuensi (fi)
Frekuensi kumulatif (fk)
151 – 153
3
3
154 – 156
5
8
157 – 159
10
18
160 – 162
8
26
163 – 165
3
29
166 – 168
8
37
169 - 171
3
40
           
            Selanjutnya adalah menentukan nilai-nilai yang akan digunakan pada rumus.
Jumlah data adalah 40, sehingga mediannya terletak di antara data ke 20 dan 21. Data ke-20 dan ke-21 ini berada pada kelas interval ke-4  (160 – 162) . kelas interval ke-4 ini kita sebut kelas median. Melalui informasi kelas median, bisa kita peroleh batas bawah kelas median sama dengan 159,5. Frekuensi kumulatif sebelum kelas median adalah 18, dan frekuensi kelas median sama dengan 8. Diketahui juga, bahwa panjang kelas sama dengan 7. Secara matematis bisa diiringkas sebagai berikut :
L          = 159,5                        fk          = 7
n          = 40                             fm         = 8
i           = 3
Dari nilai-nilai tersebut dapat kita hitung median dengan menggunkan rumus median :

Median (Md) = L +  . i
          = 159,5 +  . 3
          = 159,5 +  . 3
          = 159,5 +
          = 164, 375 cm

           


Jadi, dengan menggunakan cara tersebut diperoleh Median yaitu 164, 375 cm.



B. UKURAN LETAK
    1. Kuartil (Q) Data Kelompok :


Q= L1 +  . i           dan   Q3 = L3 +   . i







            Dimana : L1      = Tepi bawah kelas Q1   ,   L3      = Tepi bawah kelas Q3
                            fk1    = Frekuensi kelas sebelum kelas Q1
                            fk3     = Frekuensi kelas sebelum kelas Q3
                            fq1     = Frekuensi kelas yang memuat Q1
                                     fq3     = Frekuensi kelas yang memuat Q3

            Posisi Q untuk data kelompok adalah sebagai berikut   , i = 1, 2, 3

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Batas Bawah
Kelas Interval
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
150,5
151 – 153
3
3
153,5
154 – 156
5
8
156,5
157 – 159
10
18
159,5
160 – 162
8
26
162,5
163 – 165
3
29
165,5
166 – 168
8
37
168,5
169 - 171
3
40
40



            Poisis Q =    = 10,25            
            Frekuensi kumulatif yang ≥10,25 , Berarti ada pada kelas interval 157 – 159.
            Nilai Q1 = L1 +   . i
                      = 156,5 +   . 3
                                   = 156,5 +   .3
                          = 156,5 + 0,75
                     = 157,25

           

            Poisis Q =    = 20,5
            Frekuensi kumulatif yang ≥20,5 , Berarti ada pada kelas interval 160 – 162.
            Nilai Q2 = L2 +   . i
                      = 159,5 +   . 3
                                    = 159,5 +   .3
                     = 159,5 + 0,75
            = 160,25
           
            Poisis Q =    = 30,75
            Frekuensi kumulatif yang ≥20,5 , Berarti ada pada kelas interval 166 -168.
            Nilai Q3 = L3 +   . i
                        = 165,5 +   . 3
                        = 165,5 +   . 3
                        = 165,5 + 0,375
                        = 165,875


2. Desil Data Kelompok           :
    Poisis D =    = 4,1
    Berarti ada pada kelas interval 154 – 156.
       Nilai D1 = D1 +   . i
                        = 153,5 +   . 3
                        = 153,5 +   . 3
                        = 153,5 + 0,6
                        = 154,1
   


    Poisis D =    = 8,2
    Berarti ada pada kelas interval 157 – 159.
            Nilai D2 = D2 +   . i
                        = 156,5 +   . 3
                        = 156,5 +   . 3
                        = 156,5 + 0
                        = 156,5


         Poisis D =    = 12,3
    Berarti ada pada kelas interval 157 – 159.
            Nilai D3 = D3 +   . i
                        = 156,5 +   . 3
                        = 156,5 +   . 3
                        = 156,5 + 1,2
                        = 157,7


3. Persentil Data Kelompok    :
    Poisis P50  =    = 20,5
    Berarti ada pada kelas interval 160 – 162.
            Nilai P50 = P50 +   . i
                         = 159,5 +   . 3
                         = 159,5 +    . 3
                         = 156,5 + 0,6
                         = 157,1


   Poisis P60  =    = 24,6
   Berarti ada pada kelas interval 160 – 162.
            Nilai P60 = P60 +   . i
                         = 159,5 +   . 3
                         = 159,5 +   . 3
                         = 156,5 + 1,8
                         = 158,3


   Poisis P70  =    = 28,7
  Berarti ada pada kelas interval 163 – 165.
            Nilai P70 = P70 +   . i
                         = 162,5 +   . 3
                         = 159,5 +   . 3
                         = 159,5 + 2
                         = 161,5


  


C. UKURAN PENYEBARAN (DISPERSI)

      1. Simpangan Rata-Rata untuk Data Kelompok :

SR = 
          Rumus :



Keterangan :
MD      = Deviasi rata-rata
f           = Jumlah frekuensi setiap kelas
X          = Nilai setiap data pengamatan
X          = Nilai rata-rata hitung dari seluruh nilai pengamatan
                                    n          = Jumlah data atau pengamatan dalam sampel
Tinggi Badan (cm)
Nilai Tengah (x)
f
fx
X - X
f X - X
151 – 153
152
3
456
8,925
26,775
154 – 156
155
5
775
5,925
29,625
157 – 159
158
10
1580
2,925
29,25
160 – 162
161
8
1288
0.075
0,6
163 – 165
164
3
492
3,075
9,225
166 – 168
167
8
1336
6,075
48,6
169 - 171
170
3
510
9,075
27.225
40
6437

142,05










Dari data di atas tadi, didapatkan Simpangan Rata-Rata berikut :
  SR  =


                   =
                   = 3,55125
Jadi, dengan menggunakan cara tersebut diperoleh Simpangan Rata-Rata untuk data kelompok yaitu 3,56.




2.    Simpangan Baku (Deviasi Standar) (S) :
Rumus                        :



Jika datanya terdiri atas sekelompok ukuran : x1, x2, x3, x4,....xk, dan masing-masing frekuensi f1, f2, f3, f4,....fdengan n =
            Penyederhanaan rumus simpangan baku :
                 S =
Jika frekuensi untuk masing-masing nilai dinyatakan dengan f1 f2, f3, f4, .... fn

S =






Untuk menghindari bilangan-bilangan besar, diguakan deviasi sementara (simpangan sementara) sehingga rumus simpangan menjadi : 

S =




















Tinggi Badan (cm)
Nilai Tengah (x)
f
fx
X – X 2
f X – X 2
151 – 153
152
3
456
79,66
238,98
154 – 156
155
5
775
35,11
175,55
157 – 159
158
10
1580
8,56
85,6
160 – 162
161
8
1288
0.01
0,08
163 – 165
164
3
492
4,46
13,38
166 – 168
167
8
1336
36,91
295.28
169 - 171
170
3
510
82.36
247.08
40
6437

1055,95









Dari data di atas tadi, didapatkan Simpangan Baku (Deviasi Standar) berikut :




        =
    =
            = 5,138
Jadi, dengan menggunakan cara tersebut diperoleh Simpangan Baku (Deviasi Standar) untuk data kelompok yaitu 5,14.


3.    Ragam atau Varians :
Rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya.
Untuk Populasi :





Untuk Sample  :



Interval
Nilai Tengah
f
fx
X – X    
X – X  2
f X – X  2
151 – 153
152
3
456
-8,9
79
237
154 – 156
155
5
775
-5,9
35
175
157 – 159
158
10
1580
-2,9
8
80
160 – 162
161
8
1288
0,1
0
0
163 – 165
164
3
492
3,1
10
30
166 – 168
167
8
1336
6,1
37
296
169 - 171
170
3
510
9,1
83
249
40
6437


1067

Dari data di atas tadi, didapatkan Ragam atau Varians berikut :




                    =

        = 26,68



     =
          = 27,36


Jadi, dengan menggunakan cara tersebut diperoleh Ragam atau Varians untuk populasi 26,68 dan untuk sample 27,36.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal dan Jawaban kisi UN Bahasa Indonesia

Soal dan Jawaban Teks Editorial essay dan pilihan ganda

Contoh soal dan jawaban Cerita Novel