laporan praktikum biologi
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Nama kelompok :
1.
Cintya agatha oktavia pah (08)
2.
Mitha ayu fatmawati (17)
3.
Siti amelia dewi safitri (26)
4. Selvi fujiyama putri berlian (25)
Kelas : XI IPA B
PEMERINTAHAN
KABUPATEN TUBAN
DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2
TUBAN
Jl. Wahidin Sudiro Husodo No. 869 Tuban Telp. ( 0356
) 321 094
Tahun
Pelajaran 2014/2015
Judul praktikum : Sel Tumbuhan
Tujuan : mengetahui jaringan sel
tumbuhan
Tanggal praktik : 25
Agustus 2015
Alat dan Bahan :
-Alat :
1.
Mikroskop
2.
Kaca objektif
3.
Kaca penutup
4.
Pipet tetes
5.
Cutter
6.
Tissue
-Bahan :
1.
Bawang merah (Allium cepa L)
2.
Daun adam hawa (Rhoe discolo)
3.
Air
Cara kerja :
-
Bawang merah (Allium cepa L)
1. Siapkan mikroskop/alat dan
bahan-bahan yang dibutuhkan
2. Atur pencahayaan pada mikroskop
3. Mengatur jarak lensa dengan cara memutar pengatur kasar atau
makrometer
4.
Kupas bawang merah kulit terluarnya.
5.
Lalu kupas bagian daging buahnya
kemudian ambil bagian yang berupa lembaran tipis pada permukaan
bawang.
6.
Siapkan kaca objek dan letakkan lembaran
tipis bawang merah tersebut
7.
Setelah itu teteskan sedikit
air pada kaca objektif menggunakan pipet tetes
8.
Tutup dengan kaca penutup.
9.
Letakkan objek bawang tersebut pada meja
preparat
10.
Amati dengan mikroskop
-
Daun adam hawa (Rhoe discolo)
1.
Siapkan mokroskop/alat dan bahan-bahan yang
dibutuhkan
2.
Atur percahayaan pada mikroskop
3.
Mengatur jarak lensa
dengan cara memutar pengatur kasar atau makrometer
4.
Iris atau kupas bagian permukaan daun tersebut
setipis mungkin agar mudah dalam proses pengamatan
5.
Siapkan kaca objektif dan letakkan lembaran
tipis daun adam hawa tersebut
6.
Setelah itu teteskan sedikit air pada kaca
objektif menggunakan pipet tetes
7.
Tutup dengan kaca penutup
8.
Letakkan objek pada meja preparat
9.
Amati dengan mikroskop
Pertanyaan :
-
Bawang Merah (Allium cepa L)
Pada gambar
di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop
yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Nukleus
- Membran inti
- Sklereid
Fungsi dari
masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :
Dinding Sel :
berfungsi
sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan
dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel
tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding
sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa,
dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa,
dan glikoprotein.
Jaringan Epidermis/ Epidermis :
merupakan jaringan yang terletak paling luar pada
setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi
sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan epidermis
adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan,
kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.
Ciri- ciri
jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya :
· Terdiri dari sel- sel hidup;
· Berbentuk persegi panjang;
· Sel- selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel;
· Tidak memiliki klorofil;
· Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang
berbatasan dengan udara mengalamai penebalan, namun dinding sel jaringan
epidemis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis;
· Mampu membentuk derivat jaringan epidermis.
Nukleus ( Inti Sel) :
merupakan
bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi
Inti sel adalah sebagai berikut :
- Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:
- Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;
- Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan
diakhiri
- Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan
DNA ).
Membran
Inti :
terdiri
atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam
(membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan
antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti
bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim
seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan
glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen
intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti
terpancang pada suatu tempat di dalam sel.
Pada
membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar
dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori
membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel.
Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya
senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta
dan protein ribosom.
Pori
membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang
bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk
tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat
tengah (central plug).
Sklereid :
merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk
bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan.
Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil diantara
sel- sel lain.
-
-
Daun adam hawa (Rhoe discolo)
Pada gambar
di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop
yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Stomata
- Sel penjaga
Fungsi dari
masing- masing organel yang ada pada sel Daun Rhodiscolor adalah :
Dinding Sel :
adalah
struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan,bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya
berbeda.
Dinding sel
menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena
dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring
(filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan
air yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel
terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada
tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk olehpolimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri,peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun
dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk darikitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari
glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana
(gula).racun
Jaringan Epidermis :
yaitu
jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan ( akar,
batang dan daun, bunga, buah, dan biji . Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
1. Tersusun dari sel-sel hidup.
2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak
ada ruang antar sel.
4. Tidak memiliki klorofil.
5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara
mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam
yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen, sel
kipas, sel kersik (sel silika).
Stomata :
adalah
suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis.
Fungsi
stomata:
·
-Sebagai
jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
·
-Sebagai
jalan penguapan (transpirasi)
·
-Sebagai
jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang
mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam
perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup
letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis
lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor,
sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor.
Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala
menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis
lignin.
Berdasarkan
hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi
menjadi tiga tipe, yaitu:
1.
Stomata
mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2.
Stomata
perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan
dengan sel induk stomata.
3.
Stomata
mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu
atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya
tidak demikian.
Pada
tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel
penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1.
Anomositik,
sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya
dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2.
Anisositik,
sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada
Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3.
Parasitik,
setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel
tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae,
Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4.
Diasitik,
setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu
panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
Sel Penjaga :
sel penjaga
berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata. Pada epidermis terdapat suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma
(stomata). bagian ini adalah celah yang dibatasi oleh dua sel khusus yang
disebut sel penjaga. Jadi, stomata terdiri atas sel penjaga yang berkloroplas,
sel tetangga yang tidak berkloroplas dan celah stomata.
GAMBAR
HASIL PENGAMATAN :
1.
Bawang Merah
2.
Daun adam hawa
Komentar
Posting Komentar